Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk melihat warna dengan baik. Kondisi ini terdiri dari buta warna parsial atau buta warna total. Untuk mengetahui jenis buta warna yang Anda alami, Anda dapat melakukan tes buta warna.

Padahal, kasus buta warna didominasi oleh buta warna parsial. Namun, jika Anda masih ragu dengan jenis buta warna yang Anda alami, tes buta warna bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memastikannya. Apa itu buta warna? Berikut informasi lebih lanjut.

Penyebab Buta Warna

Untuk memahami tes buta warna, Anda perlu mengetahui penyebab buta warna untuk kemungkinan risiko paparan. Berikut penyebab buta warna yang perlu Anda ketahui:

  • Penuaan.
  • Genetika.
  • Paparan bahan kimia.
  • Efek samping obat.
  • Menderita penyakit tertentu.

Buta warna juga dipicu oleh penyakit yang memengaruhi saraf optik, seperti glaukoma. Selain itu, berikut sejumlah penyakit yang memicu buta warna:

  • Leukemia.
  • Penyakit Alzheimer.
  • Penyakit Parkinson.
  • Diabetes.
  • Alkoholisme.
  • Degenerasi Makula.
  • Anemia sel sabit.

Buta warna dapat membaik jika Anda minum obat untuk mengatasi faktor pemicu.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Warna Rambut Yang Cocok Untuk Kulit Sawo Matang

Jenis dan Fungsi Tes Buta Warna

Buta warna adalah kondisi ketika fungsi sel permen di retina menurun atau menghilang. Keadaan ini bisa dipicu oleh faktor genetik, penyakit yang mengganggu fungsi mata, dan paparan bahan kimia. Namun, masih banyak yang tidak menyadari bahwa dirinya buta warna. Oleh karena itu, ada beberapa tes buta warna yang dilakukan untuk mengetahui jenis buta warna. Tes yang biasa digunakan untuk buta warna parsial adalah tes Ishihara. Berikut penjelasan tes buta warna yang digunakan oleh dokter spesialis mata untuk mendiagnosis buta warna:

1. Tes buta warna Ishihara

Tes ini dibuat oleh dokter mata Jepang, Shinobu Ishihara. Tes ini sering digunakan untuk mendiagnosis buta warna spasial, khususnya buta warna merah-hijau. Tes buta warna Ishihara terdiri dari 24 halaman dengan gambar titik-titik berwarna yang membentuk angka. Pasien diminta untuk membaca angka dari titik-titik berwarna.

Jika Anda buta warna sebagian merah-hijau, umumnya Anda akan kesulitan membaca beberapa halaman dan akan memiliki jawaban yang berbeda dari seseorang dengan penglihatan normal. Juga, orang dengan penglihatan normal umumnya tidak melihat angka, sedangkan orang dengan buta warna parsial bisa.

2. Tes buta warna dengan anomalioskopi

Pemeriksaan ini dibantu dengan alat mirip mikroskop yang disebut anomaloscopic. Tes buta warna dengan anomalioskopi merupakan jenis tes buta warna yang akurat. Saat melakukan tes ini, Anda akan diminta untuk menyesuaikan warna agar sesuai dengan warna di anomali dengan memutar alat. Pada anomali juga terdapat lingkaran yang terdiri dari dua warna yaitu merah-hijau dan kuning. Anda diminta untuk menunjukkan warna yang mirip dengan dua bidang lingkaran.

Selain tes buta warna, dokter akan melakukan tes mata lengkap beserta tes lainnya untuk mendiagnosis penyebab buta warna. Namun, jika buta warna dipicu oleh penyakit atau efek samping obat, maka hasil tes tersebut akan dijadikan pedoman dokter untuk memastikan penanganan buta warna sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.