Tips Mengobati Cacar Air Dengan Mudah

Posted on

Tips Mengobati Cacar Air – Cacar air, juga dikenal sebagai varicella, adalah infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Pasien yang terkena cacar air akan mengalami ruam seperti melepuh, yang pertama kali muncul di area wajah dan badan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Meski sangat menular, tetapi penyakit ini tidak mengancam jiwa dan sebagian besar orang akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Walau tidak menutup kemungkinan cacar air dapat menyebabkan komplikasi. Untungnya, risiko anak tertular cacar air bisa ditekan dengan pemberian vaksin cacar air atau vaksin varicella.Berikut ini adalah informasi selengkapnya dari buyerthinks.

Oatmeal

Oatmeal mengandung glukon yang merupakan zat antiradang. Zat tersebut dapat membantu meringankan rasa gatal akibat lesi cacar air. Guna mendapatkan manfaatnya, disarankan untuk mandi oatmeal. Caranya, blender 1 gelas oatmeal dan masukkan ke dalam bak atau ember berisi air hangat. Kemudian berendam di dalam air selama 15 sampai 20 menit. Sembari berendam, basuh tubuh dengan larutan tersebut.

Baking Soda

Baking soda bisa memberikan efek menenangkan di kulit karena kandungan sodium dan ion biokarbonat di dalamnya. Caranya dengan mencampurkannya ke dalam air hangat, kemudian gunakan untuk mandi.

Oleskan Losion Calamine

Melansir Health Line, losion calamine dapat membantu mengurangi rasa gatal. Losion slot rtp tertinggi hari ini mengandung sifat menenangkan kulit, termasuk zinc oxide (ZnO). Zinc oxide sendiri adalah mineral yang pada umumnya digunakan untuk mengobati dan mencegah ruam di kulit. Menggunakan jari bersih atau kapas, oleskan losion calamine pada area kulit yang gatal. Perhatikan bahwa Anda tidak boleh menggunakan losion calamine di sekitar cacar air pada mata untuk menghindari iritasi mata.

Baca Juga : 5 Jenis Penyakit Kulit yang Membuat Kulit Tampak Merah

Hisap Es Lilin Bebas Gula

Pada kenyatannya, cacar air juga bisa muncul di dalam mulut. Jika terjadi, hal itu bisa sangat menyakitkan. Mempersilakan anak untuk menghisap es lilin bebas gula bisa menjadi cara yang baik untuk meredakan cacar air di dalam mulut. Sebagai bonus, cara ini juga dapat memungkinkan anak mendapatkan lebih banyak cairan dan menghindari dehidrasi ketika mengalami cacar air. Selain itu, jika lepuhan carar air muncul di sekitar mulut, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi atau memberi anak pilihlah makanan dengan tekstur yang lembut dan lunak untuk menghindari rasa nyeri saat menggigit.

Teh Chamomile

Teh chamomile memiliki sifat antiseptik dan antiradang. Caranya, seduh 2 hingga 3 kantong teh di dalam gelas. Gunakan air teh tersebut sebagai obat totol lesi pada kulit. Caranya dengan menggunakan kapas atau kain lembut.

Penyakit Kulit: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Posted on

Penyakit Kulit: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya – Penyakit kulit ada beragam dengan penyebab yang bervariasi pula. Ada penyakit kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi, ada pula yang terjadi karena infeksi jamur hingga bakteri. Begitu pun dengan gejalanya, dari penyakit kulit yang ringan hingga berat. Oleh karena itu, penting bagi Anda mengetahui beragam penyakit kulit beserta cara mengatasinya, agar Anda lebih waspada terhadap kondisi ini.

Macam-Macam Penyakit Kulit

1. Penyakit kulit karena peradangan

Peradangan pada kulit disebut dermatitis. Kondisi ini terjadi ketika kulit bersentuhan dengan bahan yang bersifat iritatif atau dengan alergen (zat atau benda yang menyebabkan reaksi alergi).

Dermatitis kontak iritan

Dermatitis kontak iritan termasuk penyakit kulit yang paling sering terjadi. Penyakit kulit ini ditandai dengan munculnya ruam, kulit kering, iritasi, atau bahkan luka lepuh pada area kulit yang bersentuhan dengan zat iritan. Beberapa contoh zat iritan adalah bahan kimia, pemutih baju, deterjen, alkohol, dan sabun mandi.

Dermatitis kontak alergi

Gejala dermatitis kontak alergi, seperti kemerahan dan bengkak, muncul slot gacor gampang menang ketika kulit bersentuhan dengan alergen. Alergen dapat berupa bahan kimia, kosmetik, cat kuku, sarung tangan lateks, protein, atau perhiasan. Pada orang normal, bersentuhan dengan alergen tersebut tidak akan menimbulkan reaksi alergi. Namun pada penderita alergi, bersentuhan dengan alergen akan menimbulkan gejala dermatitis. Terkadang kondisi ini disebut sebagai eksim basah.

Dermatitis atopik (eksim)

Eksim ditandai dengan kulit merah, gatal, kering, atau bersisik. Banyak orang menyebut kondisi ini dengan istilah eksim kering. Keluhan ini sering muncul pada kulit di bagian leher, lipatan siku, atau bagian belakang lutut. Jika digaruk, kulit bersisik bisa mengelupas mengeluarkan cairan.
Penyakit kulit jangka panjang (kronis) yang biasanya dimulai saat bayi ini, sering kambuh secara tiba-tiba dan kemudian mereda.

Dermatitis seboroik

Penyakit kulit ini biasanya mengenai area tubuh yang berminyak, seperti wajah, punggung, dan dada. Gejalanya berupa kulit kemerahan dan bersisik. Jika mengenai kulit kepala, dermatitis seboroik menyebabkan ketombe yang membandel. Pada bayi, penyakit kulit ini dikenal sebagai cradle cap.

2. Penyakit kulit karena kelainan autoimun

Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan Slot777 jaringan tubuh yang sehat.

Psoriasis

Psoriasis merupakan kondisi di mana sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat, sehingga munumpuk dan membentuk bercak kemerahan disertai sisik berwarna perak.

Vitiligo

Vitiligo terjadi ketika sel kulit yang memproduksi melanin (pigmen berwarna gelap) tidak berfungsi. Akibatnya, kulit kehilangan warnanya dan muncul bercak-bercak putih. Vitiligo bisa diderita oleh semua jenis kulit, namun akan terlihat lebih jelas pada orang yang berkulit gelap.

Skleroderma

Pada skleroderma, kulit menjadi keras dan menebal. Skleroderma bisa hanya menyerang kulit, tapi bisa juga menyerang pembuluh darah dan organ dalam.

Pemfigus

Terdapat dua macam pemfigus, yaitu pemfigus vulgaris dan pemfigus foliaceus. Pemfigus vulgaris ditandai dengan lepuhan yang mudah pecah namun tidak gatal. Sedangkan pemfigus foliaceus ditandai dengan kulit bersisik atau berkerak, dan lepuhan kecil yang terasa gatal jika pecah.

Discoid lupus erythematosus

Ini merupakan penyakit lupus yang menyerang kulit. Gejala discoid lupus erythematosus meliputi ruam parah yang cenderung memburuk saat terkena sinar matahari. Ruam dapat muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering muncul di kulit kepala, wajah, leher, tangan, dan kaki.

3. Penyakit kulit karena infeksi

Penyakit kulit akibat infeksi ini umumnya menular.

Inilah Penyebab Biduran dan Cara Mengatasinya

Posted on

Inilah Penyebab Biduran dan Cara Mengatasinya – Biduran adalah reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol berwarna kemerahan, disertai rasa gatal. Biduran yang disebut juga dengan urtikaria dapat muncul di seluruh bagian tubuh, bahkan tidak jarang muncul secara tiba-tiba. Kondisi ini bukanlah penyakit yang membahayakan, tapi bisa membuat anda merasa tidak nyaman saat tidur atau sepanjang hari karena sensasi gatal yang muncul. Biduran ini biasanya lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun.

Biduran biasanya muncul setelah tubuh terpapar oleh faktor pemicu alergi (alergen). Saat hal itu terjadi, tubuh akan melepaskan bonus new member senyawa kimia bernama histamin ke dalam darah, yang kemudian menyebabkan reaksi pada kulit berupa rasa gatal dan ruam kulit. Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran:

  • Terjadi kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, misalnya lateks dan bulu binatang.
  • Makanan penyebab biduran yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut, telur, gandum, dan susu.
  • Hampir semua obat-obatan bisa menyebabkan urtikaria.
  • Zat adiktif atau bahan tambahan dalam makanan seperti pemanis, pengawet, penguat rasa, pewarna, pengental, dan lain-lain.
    Infeksi, seperti hepatitis dan demam kelenjar.
  • Gigitan serangga.
  • Faktor lingkungan, seperti pajanan terhadap kondisi atau cuaca panas maupun dingin, pajanan terhadap air tertentu, atau bahkan sinar matahari.

Umumnya biduran dapat sembuh sendiri tanpa obat. Namun terkadang pasien tidak dapat menahan rasa gatal dan perih akibat biduran. Untuk mengatasi biduran biasanya dokter akan meresepkan obat anti histamin, losion yang mengandung kalamin dan obat antiradang. Untuk penanganan di rumah, Anda bisa melakukan kompres dingin pada area yang mengalami biduran untuk mengurangi keluhan gatal. Sebelum melakukan hal tersebut, pastikan biduran yang dialami bukan disebabkan oleh alergi dingin. Jika biduran disebabkan oleh alergi dingin, penggunaan kompres dingin tidak boleh dilakukan.

Selain itu, hindari produk yang bersifat iritan dan dapat menyebabkan timbulnya reaksi alergi, seperti produk yang mengandung pewangi (sabun, pelembap atau body lotion) dan hindari berjemur di bawah terik matahari. Sebisa mungkin hindari penggunaan pakaian berbahan dasar wol. Lebih baik gunakan pakaian yang menyerap keringat dengan baik, longgar dan terasa nyaman di tubuh.

Sejumlah Jenis Penyakit Kulit yang perlu Diwaspadai

Posted on

Sejumlah Jenis Penyakit Kulit yang perlu Di waspadai  – Kulit rentan mengalami berbagai masalah kesehatan karena mudah terpapar kotoran, bakteri, hingga virus. Salah satu masalah kesehatan yang dapat terjadi pada organ ini adalah penyakit kulit.  Beberapa kondisi kulit mungkin dapat membaik dengan sendirinya. Tetapi, ada juga penyakit kulit yang dapat menyebabkan gejala serius sehingga kamu perlu mewaspadainya. Karena itu, ketahuilah beberapa jenis penyakit kulit yang umum dan cara mengatasinya.

1. Dermatitis Seboroik

Pada orang dewasa, dermatitis seboroik dapat muncul di bagian tubuh mana saja. Kulit yang terkena mungkin tampak kemerahan, bengkak, dan berminyak. Selain itu, kerak putih atau kuning juga bisa muncul di permukaan kulit sebagai gejalanya. Banyak perawatan dapat membantu meringankan gejalanya. Mengobati dermatitis seboroik mungkin melibatkan penggunaan sampo khusus dan mengoleskan krim obat ke kulit yang terkena.

2. Eksim

Eksim adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan kulit gatal, merah, kering, dan teriritasi. Kondisi ini juga di sebut dermatitis atopik yang biasanya muncul ketika seseorang masih bayi atau usia dini dan dapat bertahan hingga usia dewasa. Adapun, salah satu pengobatan untuk mengatasi kondisi ini adalah penggunaan obat Antihistamin oral yang di jual bebas (OTC) untuk meredakan gatal.

3. Hemangioma

Hemangioma, atau hemangioma infantil, adalah pertumbuhan pembuluh darah yang tidak bersifat kanker dan kerap menyasar bayi. Beberapa hemangioma dapat terbuka dan berdarah atau menjadi borok sehingga menyakitkan. Pada slot bonus new member beberapa pengidap, penyakit ini membuat kulit terlihat biru atau ungu.

Sementara itu, hemangioma kecil tunggal biasanya tidak memerlukan pengobatan karena kemungkinan besar akan hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa kasus mungkin memerlukan perawatan, terutama yang menimbulkan ulserasi atau luka. Salah satu jenis pengobatan yang dapat di lakukan adalah obat penggunaan golongan obat beta blocker.

4. Cold Sore

Penyakit ini di sebabkan oleh infeksi herpes simplex virus yang di tandai dengan lepuhan atau luka yang terasa sakit pada bagian mulut atau bibir. Cold sore umumnya sembuh tanpa pengobatan dalam dua hingga empat minggu. Namun, beberapa jenis obat antivirus resep dapat di pergunakan guna mempercepat proses penyembuhan. Contohnya termasuk:

  • Asiklovir (Zovirax).
  • Valasiklovir (Valtrex).
  • Famsiklovir.
  • Pensiklovir (Denavir).

    5. Kanker Kulit

    Kanker kulit  merupakan pertumbuhan sel kulit yang tidak normal dan paling sering berkembang pada kulit yang terpapar sinar matahari. Pengobatan kanker kulit bergantung pada jenis, lokasi, dan stadium kanker kulit pengidapnya. Ada beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi kondisi ini, antara lain:

    • Penggunaan krim topikal. Dokter dapat merekomendasikan metode ini jika kanker kulit masih berada pada stadium awal dan hanya menyerang lapisan kulit bagian atas.
    • Operasi. Prosedurnya di lakukan dengan mengangkat jaringan kanker sekaligus bagian kulit sehat yang ada di sekitarnya.
    • Radioterapi. Prosedur ini menjadi pilihan apabila prosedur atau penyebaran sel kanker telah semakin meluas.
Featured

Apa Itu Penyakit Lupus, Penyebab Dan Gejalanya

Posted on

Apa Itu Penyakit Lupus, Penyebab Dan Gejalanya – Lupus adalah penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap autoantigen, pembentukan kompleks imun, dan disregulasi sistem imun, menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh. Lupus dapat menyerang satu atau lebih sistem organ.

Pada sebagian orang hanya kulit dan sendinya saja yang terkena, akan tetapi pada sebagian Pasien, lupus lainnya menyerang organ vital seperti Jantung, paru-paru, ginjal, susunan saraf pusat atau perifer. Umumnya tidak ditemukan adanya dua orang pasien lupus terkena sistemik lupus dengan gejala yang persis sama.

Penyebab Lupus

Secara umum, penyebab lupus adalah kelainan pada sistem imun yang menyerang jaringan slot gacor gampang menang atau sel sehat dalam tubuh. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko lupus adalah paparan racun, seperti merkuri, asap rokok, dan gel natrium silika. Beberapa zat tersebut dapat memicu peradangan dan mendorong terbentuknya autoantibodi yang menyerang sel tubuh sendiri.

Baca Juga: Apakah itu Herpes? Mengenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

2. Hormon

Menurut penelitian, wanita lebih rentan mengalami lupus dibandingkan pria karena lebih banyak menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen atau disebut juga hormon “immuno-enhancing.”

Hormon tersebut membuat wanita mempunyai sistem kekebalan lebih kuat. Tetapi, hal ini justru akan menjadi bumerang ketika antibodi berubah menjadi autoantibodi dan menyerang sel tubuh, sehingga penyakit autoimun lebih rentan terjadi.

3. Genetik

Faktor selanjutnya yang dapat meningkatkan risiko penyakit lupus adalah genetik atau keturunan. Tak jarang orang-orang yang memiliki riwayat keluarga terkena lupus mendapatkan hasil positif saat tes DNA autoimun.

Jenis-Jenis Penyakit Lupus

Lupus adalah penyakit yang terbagi menjadi beberapa tipe berdasarkan gejala dan kondisinya, berikut penjelasannya.

1. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

SLE merupakan penyakit lupus yang paling umum ditemukan. SLE dapat memengaruhi beberapa organ tubuh, termasuk ginjal, jantung, paru-paru, sistem saraf, kulit, dan sendi. Gejala yang dialami oleh penderita SLE antara lain ruam kulit, peradangan pada sendi, pembengkakan di kaki dan sekitar mata, serta rasa lelah yang ekstrim.

2. Lupus Kulit

Jenis lupus ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami luka atau ruam pada kulit. Di mana sebagian besar merupakan kulit bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, misalnya wajah, telinga, leher, dan kaki.

3. Lupus Neonatus

Lupus neonatus terjadi pada bayi baru lahir dan termasuk jenis lupus yang jarang ditemukan. Lupus jenis ini biasanya terjadi karena ibu memiliki antibodi autoimun (autoantibodi) tertentu yang disalurkan kepada bayi lewat plasenta.

4. Lupus Induksi Obat

Jenis lupus yang satu ini disebut juga dengan Drug Induced Lupus Erythematosus (DILE). Penyebab lupus jenis ini adalah induksi obat-obatan dalam jangka lama. Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan berkembangnya DILE antara lain, obat hipertensi, obat aritmia, obat antikonvulsan, dan antimikroba.

Gejala Lupus

Tahukah Anda bahwa penyakit ini terkenal dengan istilah penyakit poker online seribu wajah? Hal ini dikarenakan gejala-gejala yang ditimbulkan lupus mirip dengan penyakit lain. Meski begitu, ada tiga gejala utama yang umum dialami oleh penderita lupus, antara lain:

1. Nyeri pada Persendian

Gejala pertama yang umum dialami penderita lupus adalah rasa nyeri di persendian. Gejala ini lebih sering terjadi pada tangan dan kaki. Rasa nyeri tersebut dapat berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lainnya.

Nyeri pada persendian hanya bersifat sementara. Dengan kata lain, kondisi ini tidak akan menyebabkan kerusakan atau cacat permanen pada persendian.

2. Muncul Ruam pada Kulit

Gejala umum selanjutnya adalah munculnya ruam yang menyebar di pipi dan batang hidung. Penyebaran ruam tersebut memiliki bentuk menyerupai kupu-kupu, sehingga dikenal juga dengan istilah ruam kupu-kupu.

Selain di pipi dan batang hidung, ruam pada penderita lupus juga sering terjadi pada tangan dan pergelangan tangan. Ruam akibat lupus dapat membekas dan bersifat permanen serta akan bertambah parah jika terpapar sinar matahari secara langsung.

3. Mudah Merasa Lelah

Penderita lupus mudah merasa lelah meskipun hanya melakukan aktivitas sederhana sehari-hari, seperti rutinitas pekerjaan atau urusan rumah tangga. Pada penderita lupus, rasa lelah ini tidak kunjung pulih sekalipun telah beristirahat dengan cukup.

Featured

Apakah itu Herpes? Mengenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Posted on

Apakah itu Herpes? Mengenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya – Herpes ialah penyakit yang diikuti timbulnya lepuhan pada kulit dan berasa gatal. Penyakit herpes disebabkan karena infeksi virus tertentu.

Disamping itu, herpes ialah penyakit menyebar dan sering dirasakan oleh orang dewasa yang telah aktif secara seksual. Jika herpes menulari ibu hamil, karena itu mempunyai potensi bisa menyebarkan meningitis pada bayi.

Ada banyak penyebab dan gejala herpes yang terpenting untuk diketahui oleh orang umum. Karena itu, artikel ini kali akan mengulas apakah itu herpes secara lengkap. Yok, dibaca!

Apa itu Herpes?

Herpes adalah jenis penyakit yang diikuti timbulnya lenting atau lepuhan warna kemerahan di kulit, bibir, dan mulut.

Lepuhan itu berisi cairan yang dirasa panas dan gatal. https://www.mcig.org/

Penyakit herpes termasuk juga ke jenis infeksi menyebar seksual (IMS). Oleh karena itu, orang dewasa yang telah aktif secara seksual memiliki resiko terkena penyakit itu.

Disamping itu, herpes ialah jenis penyakit periode panjang. Virus penyebab herpes bahkan juga bisa bertahan di dalam badan penderitanya sepanjang umur.

Penyebab Herpes

Penyebab herpes ialah infeksi virus.

Ada 8 jenis virus yang umum bisa mengakibatkan herpes dan mengontaminasi manusia, yakni:

  • Herpes simplex (HSV) type 1: mengakibatkan herpes oral, yakni timbulnya cedera dan lentingan di wajah dan sekitar mulut.
  • Herpes simplex (HSV) type 2: mengakibatkan herpes genital, yakni timbulnya cedera dan lentingan di sekitar kelamin dan dubur.
  • Varicella zoster: mengakibatkan herpes zoster atau cacar api. Herpes ini bisa dirasakan pada seorang yang sudah terserang cacar air.
  • Epstein-Barr virus (EBV): serang limfosit T yang bisa menyebabkan ketahanan badan kurang kuat dan masalah kelenjar.
  • Cytomegalovirus (CMV) atau HHV 5: cuma memunculkan gejala ringan dan bisa makin membaik sendirinya
  • Herpesvirus 6 (HHV 6): baru saja diketemukan dalam sel darah, diikuti timbulnya demam dan ruam kulit pada bayi.
  • Herpesvirus 7 (HHV 7): ciri-cirinya sama dengan HHV 6.
  • Herpesvirus 8 (HHV 8): baru saja diketemukan dalam Kaposi Sarkoma (jenis kanker sangat jarang yang diketemukan pada pasien dengan kisah AIDS).

Selain itu, ada banyak faktor yang bisa tingkatkan resiko seorang terserang penyakit herpes, yakni:

  • Terserang penyakit yang mempengaruhi sistem kekebalan badan, seperti kanker dan HIV atau AIDS
  • Bergonta-ganti pasangan sex
  • Sebelumnya pernah terserang cacar air
  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Adu fisik dengan pasien herpes kulit

Gejala Herpes

Gejala herpes terdiri jadi beberapa kelas yang diperbedakan berdasarkan keparahannya. Adapun keterangan lengkap dari gejala herpes sebagai berikut:

1. Fase Primer

Gejala herpes di fase primer yakni timbulnya vesikel atau bintil putih berisi air dan bergerombol.
Fase ini bisa terjadi sepanjang tiga minggu dan dibarengi gejala lain, seperti mual, demam, ngilu otot, dan bengkak kelenjar getah bening.

2. Fase Laten

Di fase laten, cedera dan lepuhan herpes akan makin membaik. Tetapi, ini tidak berarti penderitanya telah pulih dari herpes.
Tetapi, virus penyebab herpes itu sedang istirahat dan berkembang di saraf tulang belakang.

3. Fase Rekuren

Fase rekuren dari herpes ialah tingkatan saat virusnya aktif kembali. Tanda-tandanya nyaris sama dengan herpes di fase primer tetapi condong lebih ringan.

Umumnya, wanita yang terkena herpes akan rasakan beberapa gejala lain di fase rekuren ini, yakni:

  • Keputihan
  • Ngilu saat membuang air kecil atau disuria
  • Sembelit atau konstipasi

Baca Juga : 5 GEJALA HIV PADA PRIA YANG PERLU DIWASPADAI

Kompleksitas Herpes

Jika tidak diatasi selanjutnya, herpes bisa mengakibatkan beragam jenis kompleksitas. Beberapa kompleksitas dari penyakit herpes sebagai berikut:

  • Radang jantung atau miokarditis
  • Kanker mulut
  • Radang paru-paru
  • Meningitis atau radang otak
  • Hepatitis
  • Penebaran cedera herpes sampai ke organ penting, seperti mata, aliran pernafasan, dan sebagainya
  • Ramsay hunt syndrome, yakni sindrom yang diikuti ruam kemerahan dibarengi kelumpuhan pada salah satunya segi otot wajah

Penyembuhan Herpes

Anda kemungkinan akan bertanya, apa herpes bisa pulih?

Sampai sekarang ini, herpes masih jadi penyakit yang tidak bisa sembuh dengan keseluruhan.

Virus penyebab herpes itu nanti masih tetap akan ada pada tubuh penderita meskipun tidak aktif dan tak memunculkan gejala saat tersebut.

Walaupun begitu, masih tetap ada cara penyembuhan herpes yang sudah dilakukan untuk tangani gejala dan turunkan resiko berlangsungnya kompleksitas. Cara penyembuhan herpes sebagai berikut:

  • Konsumsi obat anti-virus, seperti valacyclovir, famciclovir, acyclovir, penciclovir, dan semacamnya. Tetapi ingat, pemakaian beberapa obat ini harus sesuai panduan dan saran dokter, ya.
  • Konsumsi obat penurun ngilu, seperti ibuprofen dan parasetamol jika herpes mengakibatkan rasa ngilu dalam tubuh
  • Jaga kebersihan area cedera
  • Mengompres ruam herpes di kulit memakai air hangat

Maka herpes ialah permasalahan kesehatan yang ada karena ada infeksi virus.

Selain itu, penyakit herpes ialah keadaan klinis yang bisa menyebar dan sebagai salah satunya jenis penyakit periode panjang.

5 Jenis Penyakit Kulit yang Membuat Kulit Tampak Merah

Posted on

5 Jenis Penyakit Kulit yang Membuat Kulit Tampak Merah – Bintik merah yang ada pada kulit umumnya bersifat ringan dan sering kali dapat hilang dengan sendirinya.  Kamu sebaiknya tidak menganggap sepele kondisi ini, karena bintik merah yang muncul juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu dan perlu segera ditangani. Bintik merah pada kulit bisa disebabkan oleh bermacam – macam faktor, seperti infeksi, iritasi, dan alergi. Sebagian besar bintik merah bisa hilang secara alami dan tidak berbahaya, tetapi ada juga yang memerlukan perawatan medis oleh dokter. Agar bisa ditangani dengan tepat, perlu di ketahui lebih dulu penyebab munculnya bintik merah pada kulit tersebut.

5 Jenis Penyakit Kulit yang Membuat Kulit Tampak Merah

 Jerawat

Ada banyak faktor yang dapat memicu munculnya jerawat, mulai dari faktor hormonal, genetik, hingga penggunaan kosmetik yang tidak tepat. Tingkat keparahan jerawat yang muncul pun bisa bersifat ringan, sedang, hingga parah. Jerawat ringan awalnya dapat berupa bintik hitam atau putih, sedangkan jerawat parah dapat menimbulkan bintik merah berisi nanah dan menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Untuk mengatasi jerawat, kamu dapat memakai obat oles maupun obat oral, seperti benzoil peroksida, retinoid, dan antibiotik. Sebelum memakai obat-obatan tersebut, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. situs slot gacor

 Cacar air

Cacar air ditandai dengan bintik merah pada kulit yang menyebar di bagian tubuh mana saja. Bintik merah tersebut berisi cairan bening yang bisa melepuh dan pecah. Jika bintik merah tersebut pecah atau mengelupas, bintik baru bisa muncul. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menyerang anak kecil serta orang dewasa dan sangat mudah menular. Berada dalam satu ruangan dengan penderita cacar air sudah memungkinkan seseorang untuk tertular. Begitu pula ketika menyentuh barang-barang yang terkena nanah dari cacar air.

Kudis

Tungau kecil yang masuk ke dalam kulit bisa memicu munculnya kudis. Kondisi ini ditandai dengan bintik merah pada kulit yang terasa gatal. Bintik merah ini bisa menjadi lepuhan dan bernanah bila terinfeksi bakteri. Tungau kudis bisa menyebar melalui kontak langsung dengan penderita, tidur di ranjang yang sama, atau berbagi handuk, pakaian, dan barang pribadi lainnya. Kudis ialah penyakit yang sangat menular. Oleh karena itu, dokter biasanya akan merekomendasikan pengobatan untuk seluruh kelompok orang atau keluarga yang sering kontak dengan penderita kudis.

Dermatitis

Dermatitis ialah peradangan yang ditandai dengan bintik merah pada kulit, tampak kering, dan terasa gatal. Kondisi ini bisa bersifat ringan hingga serius. Dermatitis yang bersifat serius dapat menyebabkan terbentuknya kerak atau luka melepuh yang berisi cairan. Penyebab dermatitis ialah gangguan pada sistem kekebalan tubuh, kontak langsung dengan benda yang terpapar virus dermatitis, alergi, atau faktor genetik. Gatal dan luka akibat garukan atau paparan bakteri penyebab dermatitis juga bisa menimbulkan bintik merah pada kulit dan bernanah.

Carbuncle

Carbuncle ialah bintik merah pada kulit dan berisi nanah yang berkumpul di bawah kulit. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus di permukaan kulit. Carbuncle biasanya muncul di bagian belakang leher atau samping paha. Bintik merah yang muncul bisa pecah, mengeluarkan nanah, dan membentuk borok pada kulit. Selain bintik merah, gejala yang menyertai carbuncle adalah demam, mudah lelah, dan nyeri.