Cara Mencegah Stunting – Stunting merupakan gangguan yang terjadi pada anak-anak dan mempengaruhi pertumbuhan mereka. Sebagian dari Anda mungkin masih asing dengan istilah ini, namun cukup banyak kasus stunting yang terjadi di Indonesia.

Stunting merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan anak akibat kekurangan gizi, apalagi jika berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kekurangan gizi pada ibu hamil atau anak yang sedang tumbuh.

Ciri paling umum yang terlihat pada anak stunting adalah perawakannya lebih pendek dari anak seusianya. Namun, pada dasarnya postur tubuh anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Agar lebih jelas simak pembahasan dibawah ini sampai selesai.

Apa itu Stunting?

Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak jika dibandingkan dengan anak seusianya. Secara sederhana, stunting adalah istilah untuk gangguan tumbuh kembang pada anak.

Penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan nutrisi pada masa pertumbuhan anak. Banyak potensiutamamedan.com yang tidak menyadari bahwa tinggi badan pendek pada anak bisa menjadi tanda masalah gizi kronis.

Perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu mengalami stunting. Namun, anak yang menderita stunting pasti memiliki perawakan pendek. Anak yang asupan gizinya dibatasi sejak kecil dan sudah berlangsung lama berisiko mengalami stunting.

Menurut WHO, suatu negara dikatakan mengalami masalah stunting jika kasusnya mencapai di atas 20%. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2021, kasus stunting pada balita di Indonesia sebesar 24,4% sehingga menjadi masalah yang perlu ditangani.

Penyebab Stunting

Stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama, seperti kekurangan gizi, infeksi berulang, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

Namun, penyebab stunting yang paling umum adalah malnutrisi. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua harus mengetahui cara mengatasi susah makan pada anak yang terkadang menjadi masalah umum pada anak terutama balita.

Baca Juga: Inilah 5 Cara Cepat Menyembuhkan Sakit Gigi di Rumah

Ada dua poin penting yang menjadi faktor utama terjadinya stunting pada anak, antara lain:

Kurangnya Asupan Gizi pada Ibu Selama Hamil

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa sekitar 20% kasus stunting terjadi sejak anak dalam kandungan. Hal ini bisa terjadi akibat makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil kurang bergizi sehingga janin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Akhirnya pertumbuhan janin dalam kandungan mulai mengalami hambatan dan berlanjut setelah lahir. Oleh karena itu, penting untuk memastikan ibu mengonsumsi makanan bergizi selama masa kehamilan.

Baca Juga:

Kebutuhan Gizi Anak Tidak Tercukupi

Kondisi ini bisa terjadi setelah lahir, tepatnya saat anak berusia di bawah dua tahun namun kebutuhan asupan gizinya tidak terpenuhi. Asupan yang dibutuhkan meliputi ASI dan MPASI (makanan pendamping ASI).

Selain itu, asupan makanan yang tidak cukup juga bisa menjadi faktor penyebab stunting, terutama makanan yang kaya protein, seng, dan mineral besi yang penting bagi balita.

Penyebab Lain

Selain dua poin utama di atas, beberapa penyebab stunting adalah sebagai berikut:

  • Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil, selama hamil, dan setelah melahirkan.
  • Kurangnya penyediaan air bersih dan sanitasi.
  • Berat badan ibu tidak bertambah selama hamil atau pertambahan berat badan ibu kurang dari ideal.
  • Keterbatasan akses pelayanan kesehatan.
  • Anak tersebut menderita penyakit yang mengganggu penyerapan nutrisi.

Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting

Anak bertubuh pendek belum tentu mengalami stunting. Balita dapat dikatakan stunting jika tinggi badannya berada di bawah kisaran normal tinggi badan anak standar berdasarkan umur pada dua kali kesempatan berturut-turut.

Selain perawakan pendek, ciri-ciri stunting lainnya adalah sebagai berikut:

  • Pertumbuhan lambat
  • Wajah terlihat lebih muda dari usianya
  • Berat badan tidak bertambah bahkan cenderung menurun
  • Miskin kemampuan untuk fokus dan belajar memori
  • Anak-anak cenderung lebih pendiam
  • Fase tumbuh gigi pada anak melambat

Dalam jangka panjang, anak perempuan berpotensi mengalami keterlambatan menstruasi pertama

Anak-anak lebih rentan terhadap berbagai penyakit Stunting adalah gagal tumbuh akibat kekurangan gizi, yang dalam jangka pendek dapat mengganggu perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.

Sedangkan dalam jangka panjang, dampak stunting adalah sebagai berikut:

  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • penurunan kemampuan perkembangan kognitif
  • Meningkatkan risiko obesitas pada anak. Cari tahu tentang bahaya obesitas pada anak dan remaja di sini.
  • Daya tahan tubuh lemah sehingga mudah sakit

Pengobatan Stunting

Penanganan stunting bisa disesuaikan dengan laki-laki